Korupsi. Mustahil orang-orang yang
tinggal di negeri ini tidak mengenal tindakan yang merugikan , menjijikan, dan
memalukan untuk negara tercinta kita. Hampir setiap hari berita di layar kaca
menampilkan kasus korupsi, entah itu belum terdapat tersangkanya, entah sudah
punya tersangka, atau bahkan kasusnya yang tiba-tiba menghilang begitu saja
tidak ada kabar.
Saya berani bertaruh anda pasti
kenal Nazarrudin, Gayus, Angelina Sondakh, dll. Ya, mereka sedang
hangat-hangatnya diberitakan media-media di negeri ini terkait kasus Wisma
Atlet lah, mafia pajak lah yang kasusnya sangat rumit dan bagi saya terlalu
bertele-tele. Untuk Gayus khususnya, hukuman yang diterima tidak masuk akal,
bagaimana seorang tikus yang sudah ketahuan merugikan negara malah ‘di hukum’
ringan?? Analogi saya, jika kita menangkap tikus pasti kita akan ‘mengasingkan’
dengan menbuang tikus itu jauh-jauh dari rumah atau bahkan membunuh tikus
tersebut. Tetapi untuk Gayus malah mendapat hukuman ringan. Untuk kasus
Nazarrudin dan Angie saya sudah muak dan sungguh bertele-tele. Nazar sudah
‘nyanyi’ dengan menyebutkan pelaku-pelaku, tetapi si Angie malah membantah
tuduhan-tuduhan bahkan bukti-bukti yang sudah ada. Bahkan yang lebih parah
lagi, Nazarrudin mengajak sumpah pocong kepada Anas Urbaningrum. Tetapi reaksi
Anas malah berkelit. Ya sudahlah, memang pejabat kita mental tempe semua.
Berharap saja ada keajaiban untuk para pelaku korupsi sadar kalau perbuatan
mereka salah.
KPK, selaku lembaga yang berwenang
menginvestigasi segala kasus korupsi di Indonesia saya rasa pasti sudah amat
sangat lelah dan bingung. Tapi kewajiban ya kewajiban. Harus tetap dilaksanakan
demi tegaknya hukum, eh bukan hukum, demi terbongkarnya kasus korupsi yang
sudah menjadi tradisi bagi kalangan elit politik dan pejabat negara. Semua
pejabat atau orang-orang besar hanya mementingkan kepentingan pribadi atau
golongan. Rakyat? Di telantarkan begitu saja. Masa bodo. Yaa mungkin ada
sebagian memikirkan rakyat, tetapi sebagian besar saya yakin hanya mementingkan
golongannya saja.
Saya punya usul, harusnya
pemerintah menghukum tegas pelaku korupsi. Seperti di hukum mati saja, karena
dengan di hukum penjara saya yakin
‘belum’ jera pelakunya. Sadis memang, tapi kalau tidak di hukum mati,
negara ini mungkin lama-kelamaan akan tinggal sejarah saja. Mungkin ini
pendapat saya tentang korupsi di Indonesia. Wassalam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar