Setelah
insiden bentrokan dengan mahasiswa, Rabu kemarin, kini personel kepolisian
mengamankan demo mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Malang mengubah
penampilan. Mereka melakukan pengamanan aksi unjuk rasa dengan menggunakan
sepatu roda.
Hal
itu terbilang sebagai strategi sistem pengawalan dan pengamanan kepolosisan
Polresta Malang, untuk mengamankan demo agar terhindar dari bentrok dan aksi
anarkistis, yang sudah mengakibatkan 42 mahasiswa dari PMII Malang mengalami
luka-luka. Personil kepolisian yang menggunakan sepatu roda tersebut terlihat
saat mengamankan aksi demo dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Cabang Malang, Kamis (29/3) siang di depan gedung DPRD Kota Malang. Aksi
berjalan damai karena dilakukan oleh puluhan mahasiswa dari GMNI tersebut.
Demikian diberitakan oleh Kompas.com.
Saya
tergelitik sekaligus kagum membaca artikel ini, karena ini adalah langkah
kreatif dan unik untuk mengamankan demo mahasiswa yang identik dengan
kekerasan. Tapi perlu dicatat, dalam aksi demo ini ‘hanya’ puluhan mahasiswa
yang ikut, bukan ratusan atau ribuan. Kalau demo tersebut di ikuti oleh ratusan
atau ribuan mahasiswa, pasti polisi tersebut tidak mau memakai sepatu roda.
Ada-ada saja memang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar